Rabies :
Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat ini dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan penyebar rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%), dan satwa lain (1%).
Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena kesulitan bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2 - 10 hari.
Cacing:
Cacingan sering dianggap penyakit yang ringan, padahal penyebab kematian terbesar satwa yang dipelihara oleh manusia dalam kondisi buruk adalah penyakit ini. Stress dapat meningkatkan jumlah infeksi cacing dalam tubuh. Dengan ukuran yang sangat kecil yaitu 0,01 - 0,1 mm sangat memudahkan bagi parasit untuk menular ke semua satwa termasuk manusia.
Diare, badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia serta badan lemas merupakan gejala awal yang ditimbulkan oleh adanya infeksi cacing. Kejang - kejang pada seluruh anggota gerak, perut membesar dan keras akibat adanya timbunan gas (kembung) merupakan tanda bahwa racun telah menyebar ke seluruh tubuh. Bila tidak segera diobati maka akan menyebabkan kematian pada penderitanya.
Hampir semua satwa berpotensi menularkan cacingan, misalnya: primata, musang, kucing, burung nuri, kakatua dan lain-lain.
Leptospirosis :
Penyakit yang disebabkan oleh sejenis kuman ini menyerang semua jenis satwa termasuk manusia. Organ tubuh yang paling disukai oleh kuman ini untuk tumbuh subur adalah ginjal dan organ-organ reproduksi. Penularan penyakit berawal dari adanya luka yang terbuka dan terkontaminasi dengan air kencing atau cairan dari organ reproduksi. Bahan makanan atau minuman yang tercemar pun dapat menyebabkan infeksi masuk ke dalam tubuh.
Gejala yang mudah diamati bila terinfeksi penyakit ini adalah air kencing berubah menjadi merah karena ginjal penderita mengalami pendarahan. Selain itu kepala akan mengalami sakit yang luar biasa, depresi, badan lemah, bahkan wanita hamil juga akan mengalami keguguran. Sampai saat ini belum ada vaksin Leptospira untuk manusia, yang sudah tersedia hanya untuk satwa.
Satwa yang bisa menularkan penyakit mengerikan ini adalah anjing, kucing, harimau, tikus, musang, jelarang, dan tupai.
Toxoplasmosis :
Penyakit ini ditakuti oleh kaum wanita karena menyebabkan kemandulan atau selalu keguguran bila mengndung. Bayi yang lahir dengan kondisi cacat pun bisa disebabkan oleh penyakit ini.
Penyakit toxoplasmosis disebarkan olah bangsa kucing, kucing hutan, harimau, dan kucing rumahan. Penularan kepada manusia melalui 4 cara, yaitu : secara tidak sengaja menelan makan atau minuman yang telah tecemar toxoplasma; memakan makanan yang berasal dari daging yang mengandung parasit toxoplasma dan tidak dimasak secara sempurna / setengah matang. Penularan lain adalah infeksi penyakit yang ditularkan melalui placenta bayi dalam kandungan bagi ibu yang mengandung, penularan dapat pula terjadi akibat transfudi darah.
karena kucing mempunyai virus Toksoplasmosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh suatu protozoa yang disebut Toksoplasma gondii. Toksoplasma bukanlah suatu penyakit yang baru, pertama kali ditemukan pada tahun 1908. Sejak penemuannya, toksoplasmosis telah ditemukan di hampir semua binatang yang berdarah panas. Kebanyakan binatang kesayangan dan ternak.
Wanita hamil yang terinfeksi parasit ini, bisa mengalami keguguran, bayi lahir cacat, prematur, atau bahkan meninggal. Macam-macam cacat akibat infeksi toksoplasmosis di antaranya hidrosephalus (kepala besar akibat penyumbatan saluran cairan otak), retinokoroiditis (radang pada lapisan koroid dan retina mata), kalsifikasi intrakranial (pengapuran jaringan otak), dan jika disertai kelainan psikomotorik dikenal dengan sebutan tetrade sabin. Ada kalanya hanya ditemukan sikatriks (parut) pada retina yang menunjukkan adanya infeksi aktif tanpa banyak kerusakan selama dalam kandungan, namun dapat kambuh pada masa kanak-kanak, remaja, atau dewasa. Pada bayi lahir prematur, gejala klinis biasanya lebih berat daripada bayi lahir cukup bulan, di antaranya disertai kelainan susunan saraf pusat dan lesi mata
Sebaliknya, bahaya tidak muncul bila infeksi terjadi pada wanita yang tidak dalam keadaan hamil. Infeksi justru membuat sang ibu kebal, dan bila hamil nanti, janinnya akan aman-aman saja. Begitu pula bila infeksi terjadi setelah seorang ibu melahirkan. Namun, untuk amannya, seorang ibu sebaiknya diperiksa untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit ini sebelum hamil. Hasil negatif berarti wanita itu belum memiliki antibody, sehingga pada saat hamil, dia akan rawan terinfeksi yang dapat berakibat fatal ,oksoplasma merupakan penyakit infeksi yang ditemukan pada hewan di peternakan atau binatang peliharaan. Kucing merupakan pembawa (carrier) penyakit ini dan dapat menularkan kepada manusia melalui tinja, terutama bila sudah kering dan terhirup oleh manusia.
Meski kucing dapat menyebarkan penyakit ini, mereka bukan sumber utama infeksi pada manusia. Manusia lebih mungkin mengalami toksoplasma saat mengkonsumsi daging mentah atau tidak mencuci tangan sampaibersih setelah memegang daging. Kucing juga dapat mengidap toksoplasma dari daging mentah yang dikonsumsi atau memangsa binatang lainnya seperti tikus.
Kucing yang memangsa binatang mempunyai kemungkinan mengalami paparan atau infeksi. Pada banyak kasus, kucing tidak akan menampakkan tanda-tanda mengalami infeksi. Namun, jika kucing sudah kehilangan nafsu makan, demam, dan lesu, itu menjadi pertanda bahwa ia mengalami infeksi penyakit tersebut.
Manusia yang terkena toksoplasma akan mengalami gejala ringan seperti flu. Masalahnya akan semakin serius pada perempuan yang sedang mengandung atau pada orang yang bermasalah dengan kekebalan tubuhnya. Janin pada perempuan yang terinfeksi toksoplasma akan menjadi cacar saat lahir.
Anda dapat mencegah penyebaran toksoplasma dengan melakukan di bawah ini:
- Orang yang buka perempuan hamil atau yang bermasalah dnegan kekebalan tubuh sebaliknya membersihkan kandang hewan setiap hari.
- Membersihkan setiap hari sangat penting karena tinja kucing yang terinfeksi bisa menularkan setelah 36-48 jam.
- Gunakan sarung tangan karet atau sekali pakai saat memberishkan kandang. Setelah itu cuci tangan secara merata menggunakan sabun.
- Sebaiknya sediakan makanan kucing dalam bentuk kering, kaleng, atau yang dimasak secara merata. Jaga agar mereka tidak mencari mangsa sendiri.
- Masak daging secara matang dan merata. Cuci tangan Anda dan peralatan lainnya yang kontak dengan daging merah, seperti papan pemotong, pisau, dan bak pencuci.
- Gunakan sarung tangan saat berkebun. Anda tak tahu di mana tinja kucing biasa bertebaran. Setelah itu, cucilah tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar